
“Golongan darah kamu B ya?”
Beberapa orang pernah menanyakan itu sesaat setelah saya bertindak atau pun mengambil keputusan. Dan saya hanya “Huh? Golongan darah?” dengan muka bingung. Kok tiba-tiba membicarakan golongan darah sih?
Nah ternyata, karakteristik seseorang, ada yang mengatakan bisa di baca dari golongan darahnya guys!
Apa benar? Bagaimana dengan karakteristik saya, apakah sesuai dengan golongan darah yang ada di tubuh saya?
Berikut adalah 11 Karakteristik yang Cuma Dimiliki Orang Bergolongan Darah B yang di tulis oleh Grace Wijaya pada tanggal 17 Oktober 2015 di IDNtimes.com akan saya crosscheck dengan karakteristik saya:
1. Orang bergolongan darah B adalah mereka yang cinta kebebasan. Mereka juga cepat bosan dan tidak suka diam di satu tempat.
Hoo, readers semua yang sudah membaca tulisan-tulisan saya tentunya tahu bahwa point yang satu ini memang benar-benar mengalir di dalam nadi saya.
F*ck the rules atau hal-hal mainstream lainnya.
Dan, tentunya ingat juga kan bahwa saya tidak ingin terikat apa pun sampai saya berusia tigapuluhan?
2. B selalu butuh perhatian. Ia paling males kalau dicuekin orang lain.
Uhm, I’m not sure about this. . . saya memang bisa menjadi seperti itu di titik tertentu. Tapi, sebelum break event point tersebut, saya selalu play it cool.
Saya lebih ke tipe yang jaga image dan kalau dia tidak menghiraukan saya, ya saya juga bisa dong tidak menghiraukan dia. Sesimpel itu!
3. Dan kalau sudah emosi, B tidak bisa menahan kata-kata alias dia sangat blak-blakan.
Nah yang ini benar sekali. Dan merupakan salah satu hal yang sedang berusaha saya kontrol sekali. Khususnya karena blak-blakan yang kita bicarakan di sini adalah tipe blak-blakan yang benar-benar BLAK tanpa saringan.
Kata-kata kan tidak bisa di tarik dan kadang-kadang saya mengatakan kata-kata yang tidak seharusnya di katakan. Hff. . *menghembuskan napas berat*
4. Hati-hati, B termasuk orang yang mudah emosi dan suka marah-marah sendiri.
Tidak bisa sekali menahannya bahkan untuk sebentar. Saya, selalu meluapkan tidak hanya kemarahan, tapi semua emosi saya kapanpun saya mau.
Yeah, saya ekspresif. So, kadang bisa jadi drama queen abad ini.
5. B juga susah diajak belanja karena dia mudah sekali tergoda, dan akhirnya malah membeli barang-barang yang gak perlu. Motto hidup mereka adalah: bertindak dahulu, berpikir kemudian.
Lupa apakah saya pernah menceritakan tentang saya yang membeli baju kekecilan hanya karena baju tersebut terlihat “sangat unyu”. . .
Yeap, bertindak tanpa berpikir, mudah bosan, suka asik sendiri, suka beli barang-barang aneh yang enggak perlu, ITS ME.
6. Kalau belajar atau bikin PR, B akan memilih melakukan yang sulit dulu..
Hah? PR? Apa PR? LOL
Saya mengakui bagian “Ah males” nya itu. Saya juga memang paling mudah mempelajari pelajaran yang saya sukai itulah kenapa minor saya mendapatkan nilai yang bagus-bagus sedangkan mayor biasa aja.
Tapi, untuk PR saya lebih sering tidak mengerjakan atau minta di salinin di kampus (ada beberapa temen yang special suka nulisin aku). Ha ha
7. Salah satu kelebihan dari B adalah pemikirannya yang terbuka atau open-minded. Jadi, ia adalah orang yang sangat kreatif umumnya.
Tidak perlu saya jelaskan lagi, kan?
Saya memang tipe yang berpemikiran bebas dan tidak memandang “What” terhadap ide apapun sekalipun itu adalah ide paling gila sedunia.
Mungkin ini ada hubungan dengan major yang saya ambil ya. Di fisika kan tidak ada yang pasti, semuanya relatif. Jadi, kenapa menutup diri saat yang kamu anggap benar belum tentu benar dan yang kamu anggap salah belum tentu salah?
Bagi saya argumen dan hal kontroversi bisa jadi adalah awal mula terbentuknya ide baru yang akan jadi brilian. So, I am open minded!
8. Namun, B juga orang yang cuek dan kadang kurang sensitif pada lingkungan sekitar. Kalau ada gempa sekalipun, ia mungkin tidak sadar.
Ini benar sekali, saya mengakui itu. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya siapapun yang pernah di rugikan atau tersakiti karena sifat cuek dan tidak pedulian saya.
Saya benar-benar bingung dan memiliki niat untuk merubah ini, tapi entah bagaimana, saya tidak yakin itu berhasil. Sejauh ini.
But hey guys, all you should do is tell me. Kasih tahu secara lurusan dan blak-blak-an juga kalau misalnya ada masalah atau bagaimana. Dan saat saya terlampau cuek, kenapa kalian tidak mengimbanginya dengan menjadi terlampau perhatian? Kan saling melengkapi!
9. B juga adalah orang yang pasif. Ia mau ikut aja dengan yang lain.
Untuk hal seperti yang ada di ilustrasi gambar, saya mengakui itu benar. Saya memang tipe yang “Pergi hayu, ga juga fine” pokoknya maju mundur oke lah.
Tapi, saya tidak yakin jika saya bisa di katakan pasif dalam pengambilan keputusan.

Meme di atas bisa menjelaskan diri saya dengan sempurna sepertinya. hi hi
10. Dan B juga adalah orang yang optimis. Dia nggak ambil pusing dan selalu berani maju.
Guys, thats how saya ended up datang ke Ragunan di hari Senin hari libur satwa. Saya, mengusung prisip “yang penting jalan dulu aja”. Dan sepertinya ini juga yang membuat saya sering secara tiba-tiba berada di tempat (hal) baru. Karena saya mengikuti kemana arus hidup dan kaki saya membawa saya.
11. B termasuk orang yang tenang karena segala sesuatu dibawa senang aja sama mereka.
Woi! Hidup udah ribet kenapa di bikin tambah ribet dengan hal semacam keluh kesah kesedihan dkk? Bawa hepi aja keleus!
You know what, saya bukan enggak pernah stress ataupun bagaimana, hanya saja waktu stress saya tidak pernah mampu bertahan dari hitungan jam. Saya adalah tipe yang selalu berhasil menemukan hal membahagiakan di tengah masalah dan hal sejenisnya.
Sebenarnya sih ini ada hubungannya dengan diri saya yang lebih suka bersenang-senang daripada beribet-ribet. Ha ha ha ha
Anyway, itu saya. . . bagaimana dengan kamu?^^
PS: SEMUA GAMBAR KECUALI YANG SUDAH SAYA BERI CREDIT SENDIRI BERSUMBER DARI 11 Karakteristik yang Cuma Dimiliki Orang Bergolongan Darah B YA. . .
Aturan yang dibuat perusahaan dengan point a sampai z seringkali digunakan untuk memperkaya diri sendiri,alat mengancam pemecatan dsb. kalo pengin kaya sok berkuasa sana pimpin sendiri kuasain sendiri emang apa yang ingin kalian pimpin, paling mereka-mereka yang bisa kalian peralat , bebas banget kan.
Orang bertipe darah B tidak mau itu terjadi punya pemikiran ide sendiri tapi juga mempertimbangkan segala aspek saat berorganisasi di dalam perusahaan atau instansi terkesan ngikuti kesepakatan yang disepakati bersama tp bukan pemegang kendali .
orang tipe darah B cocok jadi journalis, pendemo, aktris, aktor, desainer, motivator, ilmuan / scientist,
LikeLiked by 1 person
Dari 11 karakter golongan darah B yang ada di sini, cuman 4 yang ada di aku 😀
LikeLiked by 1 person
Oh ya? He he. . . aku sepertinya 95 persen kemaren kalau gak salah. . yeah, ini kan hanya prediksi. .hi hi
LikeLike
Gol darah A juga dong share
LikeLiked by 1 person
Siap.. wait aja deh.. hi hi
LikeLike
Tosss, sesama golongan darah B.. yang sering kali disalah artikan orang karena karakternya yang kadang gak sesuai aturan dan kemauan orang lol
LikeLiked by 1 person
He he he he Toss. . .! Bodo lah. . .*siul-siul*
Btw miss you dan di tunggu detail tentang nik nik kah kah nya ya. . . *cie cie*^^
LikeLike
Apakah karakter B itu semua introvert?
LikeLiked by 1 person
Ehm, , , saya B dan saya extrovert malahan. Hua ha ha
LikeLike
Wah… sama lagi… saya juga gol darah B…
Yang no 1 itu… Hmm, pantes jadi rebel (saya)
Kalau yang no 6, hmmm… saya nggak gitu sih… Kalau ga suka pelajarannya malah males belajarnya. Sebaliknya kalau suka, sekali baca bakal ingat terus. Dulu paling benci sama Biologi, jadi ulangan dapat nilai 2. Sementara Fisika dapat 9, Matematika 10. Trus Sejarah dan geografi… nah ini… favourite banget… dapat nyaris 10. Sisanya males2an…
Kalau soal open minded…. Ini apa nggak terkait lingkungan dan didikan ya? I mean… Dulu bisa dibilang saya kolot banget, cenderung menghakimi, bisa dibilang setara FPI tapi versi Kristen. 😛 Cuma sejak di Eropa buat S2, jadi berubah sih. Masih “beriman” gak murtad, tapi bisa memahami kalau orang lain punya pemikiran dan cara hidup yang berbeda.
LikeLiked by 1 person
Well, saya juga bisa di kategorikan rebel. hi hi
Dan ya, bingung juga gimana mau raji belajar pelajaran yang gak di suka.
Dan yeah, tentang open minded, kayaknya lingkungan dan cara mendidik memang sangat berpengaruh.
Saya hidup di lingkungan yang seharusnya membentuk saya jadi kolot sebenarnya, tapi kok hasilnya begini ya? Apa jiwa pemberontak saya benar-benar sudah di tingkat maksimum? *sepertinya*
Sedangkan didikan orang tua, kadang mereka memang membebaskan saya berpikiran terbuka dan mencoba hal baru even itu tidak pantas di lakukan asal saya mengerti yang saya lakukan itu. Kadang mereka berubah kolot dan freak. Setengah liberal lah di rumah itu sebenarnya. *geleng-geleng*
PS: Ngakak baca FPI versi Kristen lol
LikeLike
Kalau soal pemikiran.. iya liberal juga. Kami bebas adu argument dengan orang tua. Kalau pakai unggah ungguh orang Jawa, wah… anak2 di keluarga saya bisa masuk kategori kurang ajar. Hahaha…
Tapi kalau soal agama, iman, dan… well aturan “moral” khususnya terkait pria dan wanita, orang tua dan seluruh keluarga betul – betul strict. Super kaku… Dulu aja sempat ga boleh ikut camping nya pramuka, sampai saya nekad kabur dari rumah. Agak apa ya? Mamah saya berpemikiran ala Tionghoa zaman penjajahan Belanda. 😀 Kalau saya review… Ini berlebihan, karena malah membuat anak berjiwa “rebel” untuk makin nekad. Bukan karena nggak tahu bahayanya, tapi sekedar pengin melawan apa yang dikatakan ortu. —> Bukan hal yang baik sih.
Tapi dalam kondisi sekarang… sudah umur 30 an, beda benua, berada di negeri “bebas” gini… Yang bisa dilakukan orang tua ya berdoa yang kenceng. Sudah ga bisa ngawasin lagi kan? Ga bakal tahu juga apa yang saya lakukan di sini. Untungnya, nalar saya juga mulai jalan.
LikeLiked by 1 person
Anak-anak kurang ajar. Ha ha. . . Bisa jadi bisa jadi kalau misalnya orang keluarga Jawa asli yang memandang..
Anyway, sepertinya hampir semua orang tua Asia strict di situ deh.
Dari tiga jenis kenakalan yang di kategorikan orang tua saya, kenakalan “moral” masuk ke kenakalan stadium tiga (brsama dengan drugs dkk) yang sebenarnya tidak boleh di lakukan. But, anaknya ini, hmm, menawar sedikit menjadi “boleh saja lah yang penting jaga keamanan” dan tidak mengabaikan kewajiban utama. Drugs tidak ada penawaran tentu saja.
Sedangkan untuk masalah keagamaan, hanya di ingatkan saja, tidak di atur kalau di keluarga saya. Yeah, tidak se strict keluarga Batak yang saya temuman dari teman-teman saya di sini atau keluarga Kezia yang saya bayangkan (gaje amat udah ngebayangin) hi hi
LikeLike