
Vallen: Tahu nggak sih apa yang paling bikin stress di dunia ini selain berada di dekat equator tapi AC mati, sama ke sekolah lupa bawa duit?
Readers: Er, punya pacar over posesif (?)
Vallen: Benar! Terjebak dan terlanjur cinta dengan pacar yang over posesif, sebisa mungkin jangan sampe lah ya. Bikin stress derajat dewa!
Readers: Tapi kalo udah terlanjur gimana dong Val?
Vallen: Au ah DL (Derita Lu)! Makanya jangan sampe terlanjur :p
Nah, supaya jangan sampe terlanjur terjebak sangat dalam dan tidak bisa keluar lagi seperti berada di pasir hisap, mending antisipasi sejak dini aja. :”)
Iya! Sama seperti wabah biasa, wabah pacar terlalu posesif juga bisa dikenali gejalanya sejak dini.
Dan untuk melihat apa saja gejalanya, mari baca artikel ini sampai habis tanpa di skip yuk! *wink*
(Baca juga artikel 3 Alasan Jangan Berpacaran Dengan Cowok Over Posesif ini!)
1. Pesan rutin tanpa absen
Dia mengirimi kamu pesan lebih sering daripada jadwal makannya orang Indonesia normal.
Hooh, tidak hanya pagi, siang, dan sore, tapi dia juga mengirimkan pesan saat malam dan tengah malam.
Hm, pertama kamu harus cek, apakah dia benar-benar bukan pengangguran? Kok waktu luang buat kirim pesannya banyak sekali ya?
Kedua kamu juga wajib cek, apakah dia punya penyakit aneh yang namanya juga tidak kalah aneh semacam “gila texting”?
Dan yang ketiga, finally kamu wajib antisipasi (kata saya sih ini kemungkinan terbesar), apakah dia memiliki kemungkinan berubah menjadi si mister psycho maniac over posesif. . . (?) #pemborosankata #iknowsengaja #dijewergurubahasa #jewerbalik #anakanakjanganniru
2. Nggak dibales, nelpon
Seakan kebiasaan rutin kirim pesannya itu kurang aneh dan belum menumbuhkan kecurigaan, dia malah berisik heboh menelepon saat kamu tidak membalas lebih dari tiga puluh menit.
Uuuu . . . Red alert! Red alert!
Pada saat itu di otaknya pasti sedang bejibun dipenuhi dengan berbagai scenario buruk yang menurut dia bisa jadi sedang kamu lakukan dan itulah yang memberi dorongan ke dia untuk segera menelpon dan meminta kejelasan tentang kasus “pesan lambat dibalas” itu. *nyengir*
3. Nggak diangkat ngamuk
Pada saat kamu tidak mengangkat inilah dia mulai merasa bahwa semua skenarionya itu bukan hanya sekadar drama khayalan, tapi merupakan fakta alias kenyataan yang benar-benar terjadi.
Selamat! Menurut pengalaman saya sih, biasanya si psycho posesif bakal mengawali dengan interogasi, dan kalau misalnya kamu ngejelasinnya belibet dan nggak terlalu jelas, dia bakal ngamuk. :p #hayolho
Er, kamu ngejelasin jelas dan masuk akal pun kadang pasti tetep diomelin. Kalo “Lain kali angkat dong! Buat apa punya hape kalo ditinggal-tinggal!” mah pasti dapet.
4. Berlebihan dalam mengumbar kemesraan di sosmed
Di tulisan ini kalau tidak salah saya pernah mengatakan bahwa salah satu yang membuat saya melted oleh si ARL (Baca serial cerita kami di sini!) adalah cara dia mengakui saya dengan memperkenalkan saya kepada kerabat dan juga teman-temannya di sosmed.
Yeap! Saya bahagia karena kombinasi sosmed+pacar saat bersama ARL, tapi saya juga pernah stress karena kombinasi yang sama di masa lalu.
Bagaimana tidak, saya dituntut wajib bercakap-cakap dengan pacar saya melalui tiga akun sekaligus.
Sudah metion-mentionan di twitter, saling tulis pesan dinding di facebook, tambah lagi saling balas status di BBM.
For real? Yes for real!
Kalo nggak di bales? Ya seperti point kedua, ngambek bin marah dia. . . *meringis*
5. Minta password medsos
Waktu terlambat (terlambat ya, which is mean ‘belum’ bukan ‘enggak’) bales percakapan tiga akun tadi, tetiba kamu dapet sms dengan huruf capital yang isinya:
“KAMU KENAPA NGGAK BALES? KAMU ADA KENALAN BARU DAN KETAKUTAN KALO KETAHUAN SUDAH PUNYA PACAR SAMA DIA YA?”
Kamu yang nggak tau apa-apa ini kaget dong,
“Hah? Kok gitu sih Beb? Aku tadi ketiduran dan ini baru bangun terus baru liat handphone. . .”
Dan dengan dramanya dia kemudian bales:
“Ha! Aku nggak bisa percaya lagi sama mulut kamu, aku butuh bukti! Buktikan kalau akun kamu semuanya bersih! Mana username sama password kamu?”
Dan somehow saya yang dulu (mungkin kamu juga), seperti kerbau jinak, langsung memberikan apa yang dia minta.-_-
6. Tukeran nomer handphone
Sumpah saya pikir ini hanya terjadi di masa lalu, di masa saya masih SMP dan alay iew dulu lho, tapi ternyata tidak. Ternyata yang begini masih adaaaaa aja di zaman modern ini.
Iya! Bukan mengada-ada, tapi teman saya sendiri yang mengalaminya.
Berkali-kali saya ribet menghubungi teman saya ini karena urusan tukar-menukar nomer yang mereka lakukan.
Bikin geleng-geleng kepala? Iya! Tapi thanks to tukeran nomer handphone gagasan para psycho ini sih, dulu saya sama mantan psycho maniak posesif saya akhirnya berhasil putus.
Lha iya putus wong diancam Papa bakal nggak dapet uang jajan kalo nggak putus, dan itu waktu SMP. *ngakak*.
Ceritanya waktu itu saya lagi keluar jalan bareng temen-temen dan sampe malem lupa waktu padahal pas SMP mah jam malem saya teh Maghrib.
Di telepon dong sama orang rumah. Eh berhubung lagi tukeran nomer, jadinya yang angkat itu si mantan dan tentu saja suaranya cowok. Daaaaaaaaan otak orang tua saya yang imajinasinya sama liar dan buas nya pun langsung membentuk banyak scenario berbahaya.
Kemurkaan mereka memisahkan cinta (#tsah) monyet kami.
7. Nggak boleh kemana-mana kecuali bareng dia
Mau ‘me time’ dengan menjelajah restoran-restoran favorite di kota kamu seorang diri tapi dia bilang ‘nggak baik cewek jalan-jalan sendiri’? Hm,
Atau mau nongki bareng cecepi (cewek-cewek hepi) versi kamu tapi dia masih punya alasan ‘nggak baik kalo yang jalan semuanya cewek’? Ha!
Atau jangan bilang pas kamu ngabarin mau ke perpus buat pinjem buku dia malah bilang ‘nanti aku beliin bukunya soalnya aku nggak bisa nemenin kamu ke perpus sekarang’? Oh God-_-
Sepertinya dia adalah rajanya urusan posesif deh!
8. Pas ngotot pergi, kamu disusulin
Dan, untuk lebih yakin, kamu bisa cek dengan ‘ngotot pergi’ walaupun dia melarang.
Apa yang dia lakukan? Apakah dia meninggalkan mie dan komputernya untuk mengejar menyusul kamu ke TKP?
Jika iya, maka face it girl, cowok kamu menunjukkan ciri-ciri over posesif derajat dewa dan wajib masuk karantina!
Anyway, itu mah pendapat pribadi saya berdasarkan pengalaman saya yang masih sangat hijau di dalam urusan ini. Saya sangat menyadari akan banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan. So, jangan sungkan untuk memberikan kritik yang membangun.
Er, , , like, komentar dukungan, ataupun curhatan pribadi berbagi cerita versi kamu juga sangat welcome.;”)
Love you guys, don’t forget to be pretty and happy^^
Vallendri Arnout xoxoxo
Kok ciri-ciri nya mirip kayak sifat pacarku ya? Hampir 2 tahun pacaran tapi baru sadar kalau sifatnya psycho-maniac-over-possesif itu -__-
Anw salam kenal, nice post
LikeLiked by 1 person
Hm, Im sorry for that. But seems like kalian bahagia-bahagia saja dengan keadaan itu makanya bisa sampe dua tahun^^
Aku doakan semua yang terbaik buat kamu. Amin. . .
Salam kenal dan thanks *wink*
LikeLike
Saya punya cewek idaman dan cara pacaran sendiri. Udah banyak berkhayal nih. Tapi belum dapat pacar wkwkw….. Klo posesif langsung putus aja sebelum terlalu cinta.
LikeLiked by 1 person
Ha ha ha ha sebelum bikin pesawat, inventor juga berkhayal dulu Bang Shiq. . . selow^^
Iya! Ribet kalo sama yang over posesif mah. . .
LikeLiked by 1 person
Ga bisa komentar, karena sayalah si posesif itu (duluuuu…) Wkwkwk….
Tapi yang no 7, wah… nggak bisa dimaafkan kalau sampai bilang “nggak baik cewek jalan – jalan sendiri” What???? Ini kok mirip pemikiran dari zaman purba. Salah satu alasan saya nyari bule, karena setahu saya bule rata – rata pemikirannya nggak begini.
LikeLiked by 1 person
Er, iya itu dia Kez . . . sayangnya bule di daerah sini nggak suka pilih.
Ada deket dan diem lama, ngehe orangnya.
Ada yang sesuai kriteria dan cool, eh, dideportasi atau mau abis masa tinggalnya mulu. *rolling eyes*
Dan, cowok Indo masih ada lho yang kayak zaman purba ini. . .
LikeLike
Iya makanya itu…. Mungkin budaya ya… Entah itu khawatir betulan (pdhl Indonesia juga nggak serawan itu), atau karena merasa perempuan itu properti.
Jujur, alasan itu juga, knp kalau di dating site ada orang Timteng atau Asia selatan, nggak saya tanggapi dengan antusias, biarpun mereka nyata -nyata seagama dengan saya. Maaf banget, saya akui kalau saya punya prasangka dengan mereka – mereka ini. Kecuali kalau sudah teman ya… jadi tahu pandangan pribadinya ttg perempuan.
LikeLiked by 1 person
Iya itu dia. . . ha ha ha ha
Apa saya juga yang terlalu berprasangka ya. . . tapi itu tadi yang bikin saya takut dekat-dekat dengan cowok Indo.
Mereka begono, saya begini, nggak bakal nyambung.
ARL itu pas lagi lost control. . . dia jago banget bikin aku lost control.
LikeLike
Heumn, posesif nggak ya. Biasa aja sih nggak begitu2 amat 😂😂😂
LikeLiked by 1 person
Hi hi hi hi. . . baguslah. . . artinya nggak meribetkan *wink*
LikeLike
Pak heri apalagi, kalo tau aku upload foto atau update status lebih dulu dr pada nelpon dia. Gak lama dr itu, fb sama IG langsung ditutup akun.
LikeLiked by 1 person
Ha ha ha ha. . . sadis tuh mainannya pake tutup akun segala :”D
LikeLiked by 1 person
Hooh, makanya tuh fb ma ig bolak balik ilang
LikeLiked by 1 person
Lol. . . gokil juga ya Pak Komandan ternyata *nyengir*
LikeLike