
Selama hampir tiga bulan bekerja bersama pak bos, tidak banyak yang bisa saya keluhkan. Beliau adalah the greatest boss I ever met.
Okay I know saya nggak punya banyak bos untuk perbandingan, tapi percayalah, Mr. LYY benar-benar merupakan bos yang hebat.
Gaji dan fasilitas? Lebih dari yang saya bisa impikan sebagai fresh graduate.
Toleransi? Nomer satu. Beliau tidak memarahi maki-maki, tapi membicarakan dan menunjukkan letak-letak kesalahan yang ada.
Saya selalu senang dan berbahagia tentang pekerjaan dan interaksi social dengan beliau, kecuali, , , pas beliau sudah ngajak makan.
Yeah, benar, penderitaan dan tekanan batin saya dimulai saat beliau mengatakan “Ni xiang chi ma?” 😀
No!
Itu bukan karena saya sedang diet atau sebagainya. Itu karena jenis makanan yang akan kami makan.
Dia Chinese, tentu saja suka makanan Chinese. Saya local? Ya suka makanan local lah!
Terus, siapa yang harus mengalah dan mengikuti? Tentu saja saya. Yang bos dan ngebayarin kan dia!-_-
Ha ha bukan begitu, bukan. Bukan karena dia bos jadi dia bisa seenaknya memaksa saya makan makanan yang tidak saya suka kok. Dia memberi pilihan dan selalu menanyakan kesukaan saya.
Saya hanya terkena penyakit mainstream Indonesia; penyakit sungkan.
The thing about makanan China is, mereka terlalu simple (kadang terlalu banyak cuka, kecap asin, dan minyak wijen) untuk lidah warteg-ers. Saya secara pribadi sih sejauh ini hanya menyukai dimsum bersaudara, aneka mie, steamboat, dan beberapa oseng China buatan mama.
So, yeah. Sebenarnya problem di kerjaan ya begitu doang. Asli santai banget kok disini sekalipun banyak deadline. *nyengir*
Yang kebakaran saya teh di masalah percintaan.
Iya, percintaan, ga salah baca.
Setelah putus yang ini kemarin, saya dan ARL sampai sekarang tidak ada berbaikan lagi.
Well, ada sih baikan sebentar, tapi bertengkar dan saya diblokir lagi dalam empat hari.
Tau kenapa kebakaran? Saya pikir saya jatuh cinta lagi saudarah-saudarah!
Bukan berarti saya berhenti mencintai ARL, hanya saja saya juga bisa jadi sedang mencintai orang lain selain dia.
Nanti detailnya, yang pasti kalian harus tau bahwa dia adalah oleh-oleh dari liburan Jogja kemarin.
Saya tidak tahu apakah ini benar-benar jatuh cinta atau yang bagaimana, tapi yang pasti saya sejauh ini sudah hampir satu bulan, selalu merasa senang setiap ada hal yang bersangkutan dengan dia.
Dari mulai kemarin pas liburan jalan bareng, sampai belakangan ini cuman becanda lewat chat, voice note, dan video call pun, saya sangat senang selagi itu berkaitan dengan dia.
Oh God, I must be crazy or something. Ha ha
Kenapa saya menggaris tebalkan pikir dan bisa jadi saat menjelaskan perasaan saya terhadap dia? Itu karena semua sensai itu timbul setelah dia melakukan exactly yang ARL lakukan disaat kami baikan.
Its like, , , sekalipun tidak ada kemiripan sama sekali di fisik mereka, sometime I see ARL on him.
So, yeah.
I don’t know if I really like him or just looking for ARL in him.
Yang pasti rasa untuk ARL yang asli sudah berkurang sangat jauh. Saya tidak senang lagi saat dia mengirim pesan. Saat mendengar suaranya, saya tidak berdebar lagi. Saat dia blok whatsapp saya, tidak ada air mata lagi. Hanya saja sometime saat saya melihat ada pasangan gila yang terlihat bahagia, kenangan kami pun ikut menari-nari disana.
For now, that’s all, pretty much.
Gimana dengan kalian? *peluk peluk peluk*
gampang amat sih nemu cinta, cintaku di mana ya? 😂
LikeLike
Hua ha ha ha aku sih kek nya suka asbut cinta. Ternyata yang ketemu kemaren itu bukan cinta kok😅
LikeLike
Cieee… 2 minggu di Jogja, langsung dapet yg lain yah.. Dan drama selanjutnya dimulai dalam…. 3… 2…..
LikeLike
Ha ha iya nih Dik. Cacat ya emang 😀 dasar aku penyuka drama.
LikeLike
Nikmati saja, toh janur kuning belum melengkung. Masa mencari ya wajar saja timbang sana sini. Tapi nyaman belum tentu cinta Val. Kadang rasa tertarik yang kuat kita kira cinta meski sebenarnya bukan.
Tapi apalah itu, yang jelas enjoy your life. Good luck Vall
LikeLiked by 1 person
Hi hi iya bun.
Emang aku rempong kadang2 kebanyakan mikir yang ga perlu.
Thanks. I will enjoy it. Udah lah ga usah terlalu mikir muluk2. Cinta atau enggak yang penting bahagia😂
*peluk*
LikeLike
Nggak apa2 kalo cowok itu bikin seneng disaat kalian udah putus, yang penting mah judulnya bukan selingkuh 😂😂😂
LikeLiked by 1 person
Hi hi hi hi benar. Bijaksana sekali. *peluk*
Aku butuh pembenaran begini. Soalnya separuh hati ku ngerasa bersalah.
LikeLike
Fresh graduate jurusan apa kak ?
LikeLiked by 1 person
Fisika MIPA Jen. Hi hi
LikeLiked by 1 person
Wahhh tamatan univ apa ka? #kepomodeon
LikeLike
Wakakakakaka
IPB Jen. #kepobayar
LikeLiked by 1 person
Ntaf soul hahaha
Sukses trus buat kisah percintaannya kak! #kaburgamaubayar
LikeLiked by 1 person
Ha ha ha ha thanks Jen. . . Yang lainnya juga dong doakan sukses. Janga. Percintaan doang #greedy
LikeLiked by 1 person
hahaha iya kak, sukses buat semuanya 😉
LikeLiked by 1 person
Bulan baru, cinta baru ya Val 😄
LikeLiked by 1 person
iya dongs des. . . Val Val gitulo hi hi
LikeLike
Kok sama sih… I have no problem with my research. Wkwkwk… all is well. Dan masalah saya juga soal cinta. Kalau saya setelah putus dgn SVR, saya yang menahan diri. Karena saya butuh waktu untuk menetralkan perasaan. Meski iyaaa… apapun yang terjadi, saya TIDAK menyalahkan dia. Ga boleh menghakimi, harus memaafkan, bahkan memintakan berkat (dan yaa… dia butuh didoakan untuk segala masalahnya). Saat ini juga masih seleksi – seleksi yang lagi pdkt.
Kalau saya beda Val… saat ini, ada yang WA nan tiap hari, pagi – malam, ngomong sana sini… dan orangnya asyik, tapi sayang blm ada waktu buat ketemuan. So far… dari yang pedekate, orang ini yang kayaknya saya paling merasa klik.
Good luck! semoga kalau yang baru ini mmg seseorang buat kamu, ya semoga lancar.
LikeLike
Begitulah Kez. Jarang bisa lancar semua. Satu lancar, pasti yang lain rada mandek. Tuhan adil.
Dan aku dukung sekali keiklasan kamu. Bagus banget itu. Aku juga berharap bisa seiklas kamu, pasti lebih lega.
Semoga beruntung juga dengan si WA-tapi-belum-ketemu. Thanks dan amin juga buat doa buat aku nya.
Biar Tuhan yang tentukan. Untuk saat ini aku cuman fokus ke kerjaan dan menikmati hidup^^
LikeLike
Tapi minimal… kamu udah merasa baikan to gara2 someonemu yang baru itu?
Maksudku, sudah berkurang perasaan ke ARL nya.
Soalnya kalau aku, meski mencoba menggunakan akal, dengan benar – benar nggak kontak lagi, mulai berpikir bahwa ini yang terbaik, cuma hati ga bisa bohong kalau SVR msh yang terbaik.
LikeLiked by 1 person
Iya sih baikan banget malah, ajaibnya, even setelah aku selalu ngomong kalo aku cinta bgt sama ARL. Hi hi hi hi #susahdipercaya
Pelan-pelan aja kamu pasti bisa kok.
Kamu-SVR dan saya-ARL walaupun secara kasat mata sama, tapi sepertinya secara emosional kalian lebih terikat, jadi ga terlalu bisa dibandingkan.
Kalian konsep hubungannya sudah di level berbeda.
*peluk menguatkan*
LikeLike
Ada seorang teman yang ngasih tahu. Dalam kondisi spt ini, kalau memang masih suka, ya diakui aja. Ga usah disangkal – sankal. Makin disangkal, makin kuat perasaannya. Biasanya sih, setelah diikhlasin, atau ikhlas ngaku kalau masih suka, mlh ada jalan. Entah jalan buat move on atau jalan buat balikan.
LikeLiked by 1 person
Nah aku juga setuju sama temenmu. Hanya saja itu sulit untuk dilakukan. Kadang suka sok sok an (sadar ataupun enggak) move on banget, khususnya aku.
Kalo kamu sih aku rasa udah kek bener-bener bisa ikhlas.
Ah apapun lah semoga yang terbaik lah buat kita.
Mereka (ARL dan SVR) atau siapapun.
Soalnya kalau di doa ku sih aku nggak pernah minta ARL. Aku selalu minta yang terbaik (terlalu umum sih ha ha). Jadi aku percaya aja. . .
LikeLiked by 1 person